Mungkin
banyak dari kita yang belum mengetahui secara pasti apa itu cloud computing.
Bagaimana cara kerja nya? Kelebihannya? Kelemahannya ? dan lain sebagainya
menyangkut cloud computing. Di sini saya akan mengulas tentang cloud computing.
Tulisan ini saya buat untuk memenuhi tugas kuliah dan semoga bermanfaat juga
bagi pembaca.
A.
Definisi
Cloud Computing
Cloud
computing merupakan teknologi yang menggunakan internet dan server pusat yang
jauh untuk menjaga/mengelola data dan aplikasi. Cloud computing membantu
konsumen dan pebisnis untuk menggunakan aplikasi tanpa melakukan instalasi,
mengakses file pribadi mereka di komputer manapun dengan akses internet.
Teknologi ini memungkinkan efisiensi lebih dengan memusatkan penyimpanan,
memory, pemrosesan, dan bandwith.
Contoh
cloud computing adalah Yahoo email atau Gmail. Anda tidak perlu software atau
server untuk menggunakannya. Semua konsumen hanya perlu koneksi internet dan
mereka dapat mulai mengirimkan email. Software manajemen email dan serber
semuanya ada di cloud (internet) dan secara total dikelola oleh provider
seperti Yahoo, Google, etc. Konsumen hanya perlu menggunakan software itu
sendiri dan menikmati manfaatnya.
Cloud
computing mempunyai 3 tingkatan layanan yang diberikan kepada pengguna, yaitu:
1. Infrastructure
as service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage &
network. Contohnya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage
Service.
2. Platform
as a service, hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini seorang
developer tidak perlu memikirkan hardware dan tetap fokus pada pembuatan
aplikasi tanpa harus mengkhawatirkan sistem operasi, infrastructure scaling,
load balancing dan lain-lain. Contohnya yang sudah mengimplementasikan ini
adalah Force.com dan Microsoft Azure investment.
3. Software
as a service: Hal ini memfokuskan pada aplikasi dengan Web-based interface yang
diakses melalui Web Service dan Web 2.0. Contohnya adalah Google Apps,
SalesForce.com dan aplikasi jejaring sosial seperti FaceBook.
B.
Kelebihan
dan Kelemahan Cloud Computing
v Berikut
kelebihan dari cloud computing :
1. Kemudahan
Akses
Ini merupakan kelebihan yang paling menonjol
dari cloud computing, yaitu kemudahan akses. Jadi kita tidak perlu berada pada
suatu computer yg sama untuk melakukan suatu pekerjaan, karena semua aplikasi
dan data kita berada pada server cloud.
2. Fleksibilitas
Hampir sama seperti contoh di atas, data
yg kita perlukan tidak harus kita simpan di dalam harddisk atau storage
computer kita. Dimanapun kita berada, asalkan terkoneksi internet, kita bisa
mengakses data kita karena berada pada server cloud.
3. Penghematan
(Tanpa investasi awal)
Pastinya dengan adanya cloud computing,
akan memungkinkan bagi perusahaan untuk mengurangi infrastruktur IT yang
pastinya memerlukan investasi yang besar, baik berupa investasi hardware,
software, maupun human resources nya.
4. Mengubah
CAPEX Menjadi OPEX
CAPEX = Capital Expenditure (pengeluaran
modal), sedangkan OPEX = Operational Expenditure (pengeluaran modal). Seperti
kelebihan sebelumnya, ini masih seputar masalah keuangan. Jadi dengan
menggunakan teknologi cloud computer ini, kita tidak harus melakukan
pengeluaran modal, sebaliknya kita hanya melakukan pengeluaran operational.
5. Lentur
dan Mudah Dikembangkan
Sesuai dengan salah 1 karakter cloud
computing yaitu “Rapid Elasticity”, maka ini juga merupakan salah 1 kelebihan
cloud computing. Jadi customer bisa dengan mudah menaikkan atau menurunkan
resource yang dipakai, dan ini akan mempengaruhi cost yang mereka keluarkan.
6. Fokus
pada bisnis bukan pada TI
Dengan mempercayakan semua pengelolaan
seputar IT pada cloud service provider, maka kita akan lebih focus pada bisnis
kita bukan pada pengelolaan IT nya. Disamping kelebihan could computing inipun memiliki sisi kekurangannya yakni,
dilihat dari segi transparasi kita juga
belum bisa memprediksi apakah komputer awan ini cukup aman dalam menyimpan data
yang ada.
v Kekurangan
Cloud Computing
Komputer
akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet
bermasalah atau kelebihan beban. Dan juga perusahaan yang menyewa layanan dari
cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua
tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing. Jika server
vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan
mengalami kerugian besar.
C.
Resiko
Cloud Computing
Sebagaimana
yang dikatakan sebagai bisnis service, dengan teknologi cloud anda sebaiknya
mengetahui dan memastikan apa yang anda bayar dan apa yang anda investasikan
sepenuhnya memang untuk kebutuhan anda menggunakan service ini. Anda harus
memperhatikan pada beberapa bagian yaitu:
1. Service level
– Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan performance dari
application atau transaksi. Hal ini mengharuskan anda untuk memahami service
level yang anda dapatkan mengenai transaction response time, data protection
dan kecepatan data recovery.
2. Privacy
- Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting kemungkinan data
anda akan keluar atau di baca oleh pemerintah U.S. dapat terjadi tampa
sepengetahuan anda atau approve dari anda.
3. Compliance
- Anda juga harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang anda miliki, dalam
hal ini secara teoritis cloud service provider diharapkan dapat menyamakan
level compliance untuk penyimpanan data didalam cloud, namun karena service ini
masih sangat muda anda diharapkan untuk berhati hati dalam hal penyimpanan data.
4. Data ownership
– Apakah data anda masih menjadi milik anda begitu data tersebut tersimpan
didalam cloud? mungkin pertanyaan ini sedikit aneh, namun anda perlu mengetahui
seperti hal nya yang terjadi pada Facebook yang mencoba untuk merubah terms of
use aggrement nya yang mempertanyakan hal ini.
5. Data Mobility
– Apakah anda dapat melakukan share data diantara cloud service? dan jika anda
terminate cloud relationship bagaimana anda mendapatkan data anda kembali?
Format apa yang akan digunakan ? atau dapatkah anda memastikan kopi dari data
nya telah terhapus ?
D.
Mitos
Cloud Computing
Berikut adalah mitos-mitos cloud
computing yang disebutkan oleh Francis Lee dan bagaimana sesungguhnya yang
terjadi di dunia nyata:
1. Cloud
Computing tidak secure, reliable, dan scalable
Tiga hal ini saya gabungkan menjadi
satu. Faktanya adalah cloud computing bisa saja tidak secure, reliable, dan
scalable. Hal ini bisa terjadi jika kita memilih penyedia layanan cloud yang
tidak tepat dan kita tidak terlibat langsung dalam pendesainan arsitektur
sistem komputer yang dikehendaki. Menurut Francis, penggunaan layanan cloud
bukan berarti sistem tersebut langsung 100% aman. Kita tetap perlu memasang
sistem pengaman seperti SSL dan semua layer keamanan yang menjadi faktor utama
apakah sistem kita mudah ditembus atau tidak. Dari awal, seharusnya penyedia
layanan cloud sudah memberikan saran-saran tentang cara terbaik untuk
memastikan keamanan sistem.
Sementara itu, faktor reliable dan
scalable bergantung dengan cara kita mendesain sistem komputer yang dimiliki di
cloud dan bagaimana backup plan yang dimiliki oleh penyedia layanan cloud.
Dengan demikian, langkah persiapan — baik dalam memilih penyedia cloud maupun
mendesain arsitektur sistem komputer — merupakan hal critical untuk menentukan
apakah sistem akan secure, reliable, dan scalable.
2. Cloud
Computing tidak menghemat uang
Bisa jadi bahwa ternyata biaya yang
dikeluarkan untuk mengalihkan sumber daya ke layanan cloud tidak lebih murah
ketimbang membuat data center sendiri. Masalahnya, membuat data center sendiri
itu pastinya membutuhkan yang namanya ruangan, infrastruktur, dan hardware yang
semuanya adalah aset dan memiliki faktor depresiasi. Belum lagi seandainya kita
perlu memperbarui semua itu secara berkala.
Sebaliknya dengan mengalihkan sistem ke
teknologi cloud, hanya satu hal yang kita pikirkan dari sisi keuangan, yaitu
biaya operasional. Tidak ada aset dan depresiasi yang perlu diurusi. Anggap
saja seperti pembayaran bulanan yang rutin dikeluarkan, seperti halnya layanan
listrik, air, atau telepon. Tidak perlu pusing dengan pembaruan teknologi
ataupun bagaimana membuang perangkat yang sudah usang.
3. Cloud
Computing membutuhkan skill IT yang baru
Apakah teknologi cloud membutuhkan skill
yang baru? Sekarang dibalik, jika Anda berkecimpung di dunia Teknologi
Informasi, hal apa yang tidak baru setiap harinya? Berbeda dengan dunia teknik
lainnya, IT adalah dunia yang sangat cepat menuntut perubahan. Ini termasuk
dengan skill dan ilmu yang diperlukan. Apa yang menjadi tren lima tahun lalu bisa
jadi sudah tidak ada yang menggunakan saat ini.
Khusus untuk teknologi cloud, para
administrator sistem di perusahaan tentu harus mengerti bagaimana meng-handle
teknologi yang diterapkan oleh layanan cloud computing. Belajar terus-menerus,
terutama untuk teknologi baru, adalah keharusan dan itu bukanlah hal yang bisa
ditawar. Tentu saja penyedia layanan cloud akan selalu membantu jika memerlukan
transfer ilmu dan teknologi.
Itu merupakan sekelumit mitos yang
berkaitan dengan cloud computing. Garis besarnya adalah teknologi cloud memang
memudahkan kita mengurusi sistem komputer yang dimiliki tapi pemilik sistem
tetap secara penuh bertanggung jawab untuk memastikan bahwa sistem yang
dimiliki sudah benar-benar cukup secure, reliable, dan scalable. Update terhadap
perkembangan teknologi juga merupakan keharusan di dunia yang serba cepat ini.